ILMU SOSIAL DASAR
Kelompok
5
Nama
:
-Mohamad Daffa Aulya Ramadhan
(13117651)
-M. Rizky (13117803)
-Laura
Clarensia (17117254)
-Mahesa
Herlambang (?)
-Gilang Ramadhan (12117551)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Adapun yang menjadi judul makalah adalah “Stratifikasi Sosial”. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Ilmu Sosial Dasar dan umumnya bagi masyarakat.
Tujuan kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen yang membimbing kami dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.
Dalam makalah ini saya juga menyadari masih banyak kekurangan yang menyebabkan makalah ini menjadi tidak sempurna, baik dalam penulisan maupun isinya, untuk ini dengan hati yang terbuka saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Ilmu Sosial Dasar.
Daftar Isi
Cover.................................................................. 1
Kata Pengantar.................................................... 2
Daftar Isi.............................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................... 4
Rumusan Masalah................................................ 4
Tujuan Penulisan................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Pelapisan Sosial................................. 5
Bentuk Pelapisan Sosial...................................... 5
Pelapisan sosial di Jakarta................................ 6-7
BAB III
Kesimpulan.......................................................... 8
Sumber.................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Masyarakat merupakan sekumpulan individu yang membentuk sistemsosial tertentu dan secara bersama-sama memiliki tujuan bersama yang hendak dicapai, dan hidup dalam satu wilayah tertentu (dengan batas daerah tertentu)serta memiliki pemerintahan untuk mengatur tujuan-tujuan kelompoknya atau individu dalam organisasinya. Sekumpulan individu mempunyai perbedaan asal usul dari masing-masing individu tersebut, seperti perbedaan yang tampak yaitu meliputi agama, budaya, pendidikan, profesi, dll.
Dalam masyarakat itu kemudian semakin lama terbentuk suatu struktur yang jelas yaitu terbentuknya kebiasaan-kebiasaan, cara (usage), nilai/norma dan adat istiadat. Struktur sosial yang terbentuk ini kemudian lama kelamaan menyebabkan adanya spesialisasi dalam masyarakat yang mengarah terciptanya status sosial yang berbeda antar individu.
Maka dari itu disini kami akan menjelaskan tentang pelapisan-pelapisan sosial dan apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya pelapisan sosial.
B.Rumusan Masalah
1. mengetahui apa itu pelapisan sosial(strata sosial)?
2. bentuk pelapisan sosial di Jakarta?
3. Dampak pelapisan sosial di Jakarta?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui arti dan asal mula terjadiya pelapisan sosial
2. Mengetahui pelapisan sosial di Jakarta
3. Mengetahui dampak pelapisan sosial di Jakarta
4. Sebagai Tugas Kelompok dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dasar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
A. Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.
B. Kesamaan Derajat
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan
B. Bentuk Terjadinya pelapisan sosial
1. Terjadinya dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
Oleh karena sifatnya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk pelapisan dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
Pada pelapisan yang terjadi dengan sendirinya, maka kedudukan seseorang pada suatu strata atau pelapisan adalah secara otomatis, misalnya karena usia tua, karena pemilikan kepandaian yang lebih, atau kerabat pembuka tanah, seseorang yang memiliki bakat seni atau sakti.
2. Terjadi dengan sengaja
Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditunjukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang ditempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertikal maupun secara horizontal.
C. Pelapisan Sosial Di Jakarta
yaitu di daerah ibukota jakarta yg yang sangat menonjol pelapisannya adalah Kekayaan (materi/kebendaan) dapat dijadikan ukuran atau anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada. Kekayaan tsb dapat dilihat salah satunya pada bentuk tempat tinggal. Pada dasarnya pembentukan pelapisan sosial diukur dari kekayaan atau orang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang saling berkaitan. Contoh yang mudah kita amati adalah bila orang kaya atau mempunyai jabatan kebanyakannya mempunyai rumah yang mewah terbuat dari beton, sedangkan sebaliknya orang yang mempunyai pekerjaan biasa-biasa saja biasanya mempunyai rumah yang sederhana terbuat dari papan. Dari hal itu saja jelas sekali terlihat statifikasi sosial sudah terjadi karena bentuk rumah yang mewah itulah menjadi sebuah gengsi bagi pemiliknya karena dinilai berada di kelas sosial tinggi.
Untuk masalah kekuasaan, pelapisan sosial terjadi oleh pemimpin daerah setempat atau sering disebut rukun tetangga dan rukun warga/RT dan RW.
Pada daerah tertenttu masyarakatnya memiliki berbagai macam pekerjaan. Mulai dari pengusaha, pegawai swasta, PNS sampai dengan pedagang biasa. Dari situ dapat dilihat orang yang bekerja sebagai pengusaha, pegawai swasta dan PNS memiliki rumah yang mewah terbuat dari beton ditambah dengan pagar yang membuat rumahnya terlihat lebih modern. Berbeda sekali dengan orang yang bekerja sebagai pedagang biasa mereka memiliki rumah yang sederhana terbuat dari papan atau depannya beton tapi dalamnya terbuat dari papan. Hal ini juga berdampak pada pengaruh seseorang di lingkungannya. Orang-orang yang termasuk di lapisan atas lebih dihormati di lingkungannya, hal ini dianggap sebagai lapisan atas di lingkungan masyarakat lebih disegani atau dihormati.
Warga daerah ini bila bisa bergaul atau datang ke rumah mewah tersebut merasa bangga sekali walaupun malu apalagi bila ada acara di lingkungan RT pasti orang-orang yang mempunyai rumah mewah menempati duduk paling muka. Mungkin mereka menyumbang tentu saja lebih banyak dari segi pergaulan juga demikian mereka hanya bergaul bila ada acara saja, jarang berkumpul dengan masyarakat hanya untuk bebincang-bincang ringan dengan masyarakat sekitar.
Pelapisan Masyarakat yang seperti itulah yang terjadi di Jakarta. Pelapisan sosial tentang kekuasaan dan profesi didaerah ini awalnya berasal dari sifat buruk manusia yaitu sifat egois yang tinggi dan untuk pelapisan sosial tentang kekayaan diawali dengan timbulnya rasa kecemburuan sosial di masyarakat sekitar karena orang-orang yang mempunyai rumah mewah dianggap lebih di lingkungan tapi itu tidak bisa dihindari karena terjadi secara alamiah di dalam masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
Sistem pelapisan sosial yang terjadi dalam masyarakat sangatlah mungkin terjadi, karena adanya tingkatan kesenjangan-kesenjangan yang didasari dari beberapa hal misalnya dari segi Ilmu pengetahuan yang akan berdampak pada Ekonomi, ini akan menimbulkan stratifikasi sosial yang sangat mencolok. Masyarakat dan lingkungan sosialnya menjadi elemen yang tak dapat terpisahkan sehingga akan menimbulkan efek-efek tertentu sesuai dengan pola pikir dan lingkungan masyarakt sosial itu sendiri.
Perbedaan status sosial ekonomi mempunyai dampak tersendiri bagi masyarakat. Adanya perbedaan status sosial dalam hal ini menyangkut perbedaan perekonomian, dapat menimbulkan adanya kecemburuan sosial, kesejahteraan yang tidak merata, bahkan bisa menyebabkan perbuatan yang melanggar hukum. Perbedaan status sosial ekonomi secara tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat terutama yang berada pada lapisan bawah yang mengalami perekonimian lemah.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar